Pendalaman Materi Persiapan PTS
Materi
: Pendalaman Materi untuk persiapan PTS (Penilaian Tengah Semester)
Jumlah
Pertemuan : 1 x Pertemuan
Kelas :
XI IPA 5
Teks
Prosedur
A. Pengertian Teks
Prosedur
Pengertian dari teks
prosedur ialah teks yang berisi langkah-langkah secara panjang dan berjenjang
untuk mencapai tujuan dengan menggunakan penjelasan atau keterangan.
Langkah-langkah yang terdapat dalam teks tersebut bahkan sering disertai pula
dengan sublangkah sehingga terlihat sangat kompleks.
B. Struktur Teks Prosedur
- Judul
- Tujuan
- Langkah-langkah (untuk jenis cara melakukan) atau Bahan dan Alat (untuk jenis cara membuat)
- Penutup
Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur
Contoh Teks Prosedur
Kiat Berwawancara Kerja
Bagi perusahaan, wawancara merupakan
kesempatan untuk menggali kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam,
melihat kecocokannya dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat erusahaan.
Wawancara pun menjadi ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon.
Agar mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus berbicara dengan jelas.
Jaga agar kita tidak berbicara terlalu cepat atau lambat, atur juga suara agar
jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat kita terlihat kurang percaya
diri, sementara suara yang terlalu keras membuat kita terlihat agresif.
Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa
yang disampaikan pewawancara agar kita dapat memerikan jawaban yang relevan.
Tak ada salahnya menanyakan kembali atau mencoba mengulangi pertanyaan yang
diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar. Namun, jangan
melakukannya terlalu sering karena justru akan membuat pewawancara
mempertanyakan daya tangkap kita.
Bahasa tubuh pun ikut memegang
peranan. Gerakan nonverbal seperti mengangguk atau sikap tubuh yang agak
condong ke depan menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan si
pewawancaraa. Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara, karena
kontak mata penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara
kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jika
kita mampu menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh
karena itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti
menggoyangkan kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara
berbicara yang percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat
pewawancara.
Pada saat berbicara, hindari uraian
yang panjang lebar dan berteletele. Cobalah mengemas kalimat secara singkat dan
terfokus, namun tetap menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita
adalah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan
atau pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik atasan
atau rekan kerja sebelumnya karena ini menunjukkan sikap yang tidak
professional.
Selama wawancara berlangsung,
jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun jauh lebih
baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba
mengatakan sesuatu yang menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan.
Jangan melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan
data yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data
tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita
sendiri dengan tepat.
Pewawancara biasanya memberikan
kesempatan kepada kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara.
Gunakanlah kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu
kita tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan
pengembangan diri, dan sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif dan
menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai
kita di mata pewawancara.
Calon yang mau bertanya dalam porsi
yang tepat menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi yang ditawarkan dan
juga pada perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai
gaji dan tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat yang mampu
menentukan nominal gaji yang ia harapkan, karena dianggap dapat melakukan
penilaian atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan. Tentu saja
angkanya harus logis sambil tetap membuka kesempatan untuk negosiasi.
Dengan persiapan matang dan unjuk
diri yang baik saat wawancara, kita telah meninggalkan kesan yang layak untuk
dipertimbangan oleh perusahaan
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam
Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan).
1.
Struktur
Teks Prosedur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan
penegasan ulang.
a. Tujuan merupakan pengantar tentang
topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat
Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan
manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1).
b.
Langkah-langkah
berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik
yang ditentukan (paragraf 2-9)
c.
Penegasan
ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu dijalankan
dengan baik (paragraf 10)
2.
Unsur
Kebahasaan Teks Prosedur
a. Banyak menggunakan kata-kata kerja
perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan,
-i, dan partikel –lah.
Bentuk
dasar
|
Imbuhan/Partikel
|
Bentukan
Kata
|
perhati
|
-kan
|
perhatikan
|
pasti
|
-kan
|
pastikan
|
tunjuk
|
-kan
|
tunjukkan
|
cerita
|
-kan
|
ceritakan
|
hindar
|
-i
|
hindari
|
jadi
|
-lah
|
jadilah
|
b. Banyak menggunakan kata-kata teknis
yang berkaitan dengan topikyang dibahasnya. Apabila teks tersebut berkenaan
dengan masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula,
misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal, nonverbal,
bahasa tubuh, dan negosiasi.
c.
Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang
bermakna penambahan, seperti selain itu, pun, kemudian, selanjutnya,
oleh karena itu, lalu, setelah itu, dan di samping itu.
d.
Banyak
menggunakan pernyataan persuasif. Berikut adalah contoh kalimatnya.
e.
Penggunaan
bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
f.
Singkatnya,
akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang antusias, verbal, maupun
nonverbal
g. Apabila prosedur itu berupa resep
dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda
dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Teks
Eksplanasi
A. Pengertian Teks
Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah
teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu
peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa
terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi
disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses. Kejadian yang terjadi disekitar kita
pantas nya tidak hanya kita amati dan rasakan saja, tetapi sekaligus digunakan
sebagai pembelajaran. Mengapa kejadian tersebut bisa terjadi dan bagaimana bisa
terjadi kejadian seperti itu.
Teks eksplanasi diantaranya mempunyai tujuan:
- Menjelaskan fenomena yang terjadi
- Menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa
B.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Sangat mudah membedakan teks eksplanasi dengan teks
deskripsi atau teks lain. Dikarenakan teks eksplanasi mempunyai ciri-ciri yang
sangat khusus. Ciri-cirinya:
- Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
- Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
- Faktual tersebut memuat informasi yang bersifat ilmiah/keilmuan, contohnya sains.
- Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
- Memiliki / menggunakan sequence markers. Seperti pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.
C. Struktur Teks
Eksplanasi
- Contoh Teks Eksplanasi
Tsunami
Tsunami adalah istilah yang berasal
dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan name yang berarti ‘pelabuhan’ dan
‘gelombang’. Para ilmuan mengartikannya sebagai gelombang pasang atau gelombang
laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat
dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat
dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya
gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan
pantai.
Pembentukan tsunami terjadi saat
dasar laut pemukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa
berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut.
Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa
saat setelah terjadi gempa, air laut akan surut. Setelah surut, air laut
kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan
tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan
tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya.
Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat
menghantam pantai.
Tsunami memang telah menjadi salah
satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar
terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret
apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan
mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu
khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu,
tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.
Dari contoh teks eksplanasi di atas, kita dapat
melihat bahwa struktur teks ekplanasi adalah:
1. Pernyataan Umum
Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena
yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya.
Dalam contoh teks di atas. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini
berupa gambaran secara umum tentang tsunami, mengapa tsunami terjadi, dan
bagaimana proses peristiwa tsunami tersebut bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas
Berisi tentang penjelasan proses mengapa tsunami bisa
terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan
penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari tsunami.
3. Interpretasi (Opsional)
Teks penutup yang bersifat pilihan, dan bukan
keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau
kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa
tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks
tersebut.
D. Kaidah Kebahasaan
Teks Eksplanasi
Di dalam
teks eksplanasi biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan berikut:
- Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara.
- Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
- Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
- Menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Contohnya penggunaan: sehingga, sebelum, pertama, jika, bila, dan kemudian.
- Menggunakan kalimat pasif.
- Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus