3.3.1 Mendata struktur (orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi, dan resolusi)

Materi                          Materi                            : 3.3.1  Mendata struktur (orientasi, rangkaian kejadian yang saling
                                                     berkaitan, komplikasi dan resolusi), nilai-nilai, hal-hal yang menarik
                                                     dalam cerita (novel) sejarah.
Jumlah Pertemuan       : 2 x Pertemuan
Materi                          : Teks Sejarah (Struktur dan mengidentifikasi struktur dalam teks
                                       cerita sejarah)
Kelas                           : XII IPS 1








Raden Ajeng Kartini


Raden Ajeng Kartini atau dikenal dengan Ibu Kartini merupakan keturunan dari keluarga terpandang Jawa. Kartini lahir 21 April 1879, dimana pada saat itu adat-istiadat masih erat dipegang oleh masyarakat, termasuk keluarganya.Kartini pernah merasakan bangku sekolah hingga tamat sekolah dasar. Karakternya yang haus dengan ilmu pengetahuan membuatnya ingin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Akan tetapi, ayahnya tidak memberikan izin untuk melanjutkan sekolah. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sebenarnya sedih. Namun, dia tidak bisa mengubah keputusan ayahnya. Karena dia adalah anak yang pada zamannya masih terbelenggu oleh keadaan.
Justru Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai tiba waktu menikah. Demi menghilangkan rasa bosan, dia menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan. Lambat laun pengetahuannya bertambah dan wawasannya meluas. Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa bersekolah. Rasa kagumnya itu membuat ia ingin memajukan wanita Indonesia. Dalam pandangannya, wanita tidak hanya bisa urusan "belakang" rumah tangga saja. Melainkan wanita juga harus bisa dan punya wawasan ilmu yang luas. Dia pun mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari baca dan tulis serta ilmu pengetahuan lainnya. Semakin hari, dia disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajarnya.

Kartini juga memiliki banyak teman di Belanda dan sering sekali berkomunikasi dengan mereka. Bahkan sempat dia memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk memberikannya beasiswa sekolah di Belanda.Belum sempat dikabulkan permohonan beasiswanya dia dinikahkan oleh Adipati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat. Dia ikut suaminya setelah menikah ke Rembang. Walaupun begitu, api cita-citanya tidak padam. Beruntung Kartini mempunyai suami yang mendukung cita-citanya. Berkat kegigihan dan dukungan suami, Kartini mendirikan sekolah wanita di berbagai daerah. Sekolah wanita itu dikenal dengan nama Sekolah Kartini.

Pada 17 September 1904, Kartini menghembuskan napas terakhirnya pada usia 25 tahun, setelah ia melahirkan anak satu-satunya. Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa.Surat-surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda dibukukan oleh Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini menjadi inspirasi banyak wanita.

Sesuai dengan Keppers No 108 tahun 1964 pada 2 Mei 1964. Kartini resmi digelari pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia. Keppres ini juga menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan, tidak hanya di Indonesia melainkan hingga di kota-kota Belanda. W.R Supratman bahkan membuatkan lagu yang kita kenal dengan Ibu Kita Kartini untuk mengenang jasa-jasanya.



Tsunami Aceh


Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi & Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kekekuranganan lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di semua tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa paling besar di dunia & ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang & tidak di temukan & ribuan pula mayat yang di kuburkan dengan cara masal.

Gempa terjadi pada waktu cocoknya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kekurangan lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter & dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terbaru ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan hingga Pantai Timur Afrika. Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu kurang lebih 500-600 detik (kurang lebih 10 menit). Beberapa ahli gempa berbicara menganalogikan kekuatan gempa ini, sanggup membuat semua bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi dibeberapa tempat didunia.

Gempa yang mengdampakkan tsunami menyebabkan kurang lebih 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami dengan tinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian paling besar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, & Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Tetapi, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila memakai satuan seismik peristiwa (Mw) sebesar 9.3.

Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara - barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas dampak badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang. Tetapi jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, & Afrika Timur yang sebetulnya tidak bakal sempat bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk sebab tetap banyak daerah yang terisolir. Sementara tersebut data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam & Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) ialah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor kabar Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang & 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang & 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa & Tsunami terkurang baik 10 tahun terbaru. Di Indonesia, gempa & tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh & Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, kurang lebih 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban dikarenakan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.

Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, ketika terjadi gempa bumi & Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan agenda Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Cocok jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik sebab hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.

Peristiwa ini merupakan salahsatu peristiwa yang sangat mengenaskan & paling banyak memakan korban yang sempat terjadi di Indonesia. Semoga kejadian ini tidak terjadi kembali di negri anda yang tercinta ini.






Sejarah Peninggalan Megah, Candi Borobudur


Candi Borobodur adalah monumen Buddha terbesar yang ada di bumi ini. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada sekitar tahun 824. Candi ini didirikan sekitar 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa dibangun.
Monumen Buddha terbesar di Indonesia ini memiliki luas 123×123 m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Candi Borobudur ini beraksitektur Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India. Anda akan mendapat pengalaman tersendiri setelah mengunjungi candi ini.
Lembaga internasional dari PBB yaitu UNESCO mengakui dan juga memuji kemegahan dari arsitektur Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Budha terbesar tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Candi ini memiliki 2672 panel relief yang jika ditata berjajar-jajar akan menghasilkan panjang mencapai 6 km. Ansambel reliefnya sendiri merupakan yang paling lengkap di dunia dan tidak bisa ditandingi dari segi  nilai seninya serta setiap bagiannya adalah maha karya yang sangat mengagumkan
Membutuhkan waktu sekitar 75 tahun untuk menyelesaikan pembangunan candi ini. Di bawah komando arsitek Gunadarma dengan 60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang diambil di Sungai Elo dan Progo yang letaknya tidak jauh, yaitu sekitar 2 km sebelah timur candi. Pada masa pembangunan candi ini, sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.
Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, dan membangunan candi ini sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Candi Borobudur menjadi salah satu candi terbesar tidak hanya di Indonesia saja, melainkan juga di dunia. Hal ini tentunya menjadi kekayaan tersendiri bagi negara kita dan patut kita jaga sebaik mungkin agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita dimasa yang akan datang




Sejarah Pemberontakan G30S/PKI

Pemberontakan G30S/PKI adalah salah satu peristiwa kelam bangsa Indonesia pada masa-masa awal setelah kemerdekaan. Peristiwa dimana para jenderal menjadi korban dari tindakan-tindakan keji yang dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan peristiwa tersebut. Peristiwa yang diduga dilakukan oleh PKI ini menjadi kenangan pahit yang tidak bisa dilupakan hingga sekarang ini.
Awal kejadian sebelum G30S/PKI meletus ada beberapa konflik antara anggota PKI dan juga Angkatan Darat. PKI memiliki cita-cita untuk merintis berdirinya negara komunis, sedangkan Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara berkepentingan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara.
Pada bulan Januari 1965, PKI mengajukan gagasan yang mana isinya adalah pembentukan angkatan kelima. Gagasan tersebut menuntut pemerintah agar buruh dan tani dipersenjatai dengan alasan guna menghadapi neokolonial imperialisme (nekolim) Inggris. Namun hal tersebut ditolak secara tegas oleh Angkatan Darat. Menurut Men/Pangad Letnan Jenderal Ahmad Yani, pembentukan angkatan kelima tersebut tidak efisien dan merugikan revolusi Indonesia. Menurutnya, Angkatan Kelima harus berada dalam lingkungan ABRI dan di tangani oleh komando perwira yang prefesional.
Penolakan tersebut membuat konflik PKI dan Angkatan Darat semakin memanas. Pada bulan Mei 1965, PKI melempar isu adanya Dewan Jenderal. Dewan Jenderal sendiri ditafsirkan sebagai badan yang mempersiapkan perebutan kekuasaan dari Presiden Soekarno. Menanggapi hal tersebut, Angkatan Darat langsung menyatakan kesetiannya kepada Presiden Soekarno. Pimpinan Angkatan Darat menyatakan bahwa dewan yang ada dalam Angkatan Darat bukanlah Dewan Jenderal, melainkan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi yang memiliki tugas untuk memberikan usul kepada Men/Pangad tentang promosi jabatan dan pangkat para perwira tinggi.
Gerakan 30 September pun mulai dilakukan. Letnan Kolonel Untung sebagai pimpinan gerakan memerintahkan kepada seluruh anggota gerakan untuk mulai bergerak pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965. Pada dini hari tersebut mereka berangkat menuju ke kediaman 7 jenderal yang menjadi target utama. Setelah sampai di kediaman para jenderal, pasukan penyergap tersebut mulai melancarkan aksinya secara halus. Mereka meminta para jenderal untuk ikut mereka dengan alasan dipanggil oleh Presiden. Namun ternyata itu hanya tipu daya mereka untuk bisa menculik para jenderal tersebut untuk dibawa ke Lubang Buaya nantinya.
Tiga dari tujuh jenderal tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I. Panjaitan. Sedangkan ketiga target lainya yaitu Soeprapto, S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup dan dibawa menuju ke Lubang Buaya, daerah disekitar Halim Perdanakusuma. Sementara satu target lainnya yaitu A.H. Nasution berhasil lolos dengan melompati dinding batas kedubes Irak. Namun anak gadisnya Ade Irma Suryani tertembak, Pierre Tendean ajudan A.H. Nasution ditangkap dan akhirnya dibunuh, serta pembantu letnan Polisi Karel Satsuit Tubun gugur saat melakukan perlawanan. Para jenderal yang telah diculik dan dibunuh tadi kemudian dibawa ke Lubang Buaya. Para Jenderal yang masih hidup tadi kemudian dibunuh ditempat ini. Jenazah keenam Jenderal dan satu perwira pertama tersebut kemudian dimasukkan kedalam sebuah sumur tua.
Mendengar hal tersebut, Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat) segera mengambil langkah-langkah penting yaitu dengan merebut objek vital yang dikuasai oleh pemberontak yaitu Gedung RRI dan juga pusat Telekomunikasi. Jenazah para jenderal sendiri berhasil ditemukan 3 Oktober 1965 dan dilakukan pengangkatan terhadap jenazah para jenderal tersebut pada tanggal 4 Oktober 1965. Dan hari berikutnya keenam jenderal tersebut dimakamkan secara layak di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa keji yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia dimana para jenderal yang banyak berjasa bagi bangsa waktu itu dihabisi dengan cara yang keji hanya dengan alasan adanya isu kudeta yang ingin mereka lakukan tanpa ada bukti. Sungguh biadab memang para pihak yang terlibat dalam G30S/PKI, menurut kami mereka semua itu gila akan jabatan, sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan jabatan tersebut.


SEJARAH BANDUNG LAUTAN API



Pada Bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di selatan. Setelah  Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. kemerdekaan harus dicapai sedikit demi sedikit melalui perjuangan rakyat yang rela mengobarkan segalanya. 

Ultimatum agar Tentara Republik Indonesia (TRI) meninggalkan kota dan rakyat, melahirkan politik "bumihangus". Rakyat tidak rela kota bandung dimanfaatkan oleh msuuh.  Mereka mengungsi ke arah selatan bersama para pejuang. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan, pada tanggal 24 Maret 1946.

Kolonel Abdul Haris Nasution selaku Komandan Divisi memerintahkan rakyat untuk meninggalkan kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir meninggalkan kota. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat dengan maksut agar Sekutu tidak dapat menggunakannya lagi. Disana-sini asap hitam mengepul membubung tinggi di udara. Semua listrik mati. Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. Pertempuran yang paling seru terjadi di Desa Dayeuhkolot, sebelah S
elatan Bandung, di mana terdapat pabrik mesiu yang besar milik Sekutu. TRI bermaksut menghancurkan gudang mesiu tersebut. 

Untuk itu diutuslah pemuda Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakan gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar di dalamnya. Staf pemerintahan kota kota, tetapi demi keselamatan maka pada jam 21.00 itu juga ikut keluar kota. Sejak saat itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota. Dan Bandung berubah menjadi lautan api.

Pembumihangusan Bandung tersebut merupakan tindakan yang tepat, karena kekuatan TRI dan rakyat tidak akan sanggup melawan pihak musuh yang berkekuatan besar. Selanjutnya TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar Bandung. 

Istilah Bandung Lautan Api muncul dari seorang wartawan muda yang bernama Atje Bastaman, menyaksikan pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi


.


Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien lahir tahun 1848 di Kerajaan Aceh. Ia lahir dari garis keturunan yang menomor satukan agama dan garis keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, ibunya bernama Putri Uleebalang Lampagar. Suaminya bernama Ibrahim Lamnaga telah meninggal dunia dan dari pernikahannya ia memiliki seorang anak laki-laki, kemudian ia menika dengan Teuku Umar dan memiliki seorang anak bernama Cut Gambang.


Cut Nyak Dien memperoleh pendidikan agama dan keahlian hidup dengan baik oleh orang tua dan gurunya. Dan dia mendapat pengajaran yang mumpuni dari guru ngajinya. Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda pertama kali melancarkan serangan ke Aceh. Belanda langsung membakar Masjid Baiturrahman. Cut Nyak Dien melihatnya dan tidak tinggal diam. Ia langsung membangkitkan rasa perjuangan rakyat Aceh. Pada saat itu, Kesultanan Aceh mampu memukul mundur penjajah Belanda. Namun berikutnya, Belanda melancarkan serangan kembali pada tahun 1874-1880. Penjajah Belanda berhasil menguasai Keraton Kesultanan Aceh tahun 1874.

Karena hal itu membuat rakyat Aceh tidak memiliki tempat yang aman untuk ditinggali. Akhirnya mereka memilih mengungsikan ibu-ibu dan anak-anak, Cut Nyak Dien termasuk rombongan pengungsi. Sedangkan suaminya dan para lelaki lain berjuang bertempur melawan Belanda guna merebut wilayah VI mukim Kesultanan Aceh. Dalam pertempuran ini Ibrahim suami Cut Nyak Dien tewas pada tanggal 29 Juni 1975. Inilah titik dimana Cut Nyak Dien mengambil ikrar untuk tidak berhenti memperjuangkan Aceh dan menghancurkan Belanda. Ia menikah untuk kedua kali dengan Teuku Umar, mereka menikah tahun 1880. Pernikahan ini disambut baik oleh rakyat Aceh. Dari pernikahan tersebut, dikarunia seorang anak diberi nama Cut Gambang.

Perjuangan berlanjut dengan taktik Gerilya. Langkah awal diambil Teuku Umar dengan mendekati Belanda dan membangun hubungan kuat antara keduanya, demi mendapat kepercayaan Belanda. Dan semuanya mencapai puncak ketika Teuku umar bersama 250 pasukannya "menyerahkan diri" kepada Belanda dan mengaku ingin bergabung dengan Belanda. Peristiwa ini dilakukan pada tanggal 30 September 1893.

Belanda sangat setuju, dan Teuku Umar diberi gelar Teuku Umar Johan Pahlawan. Dan memberikan kekuasaan penuh kepada Teuku Umar unuk menjadi komandan pasukan Belanda. Strategi yang diambil Teuku Umar dan Cut Nyak Dien bukan tanpa pertentangan. Banyak rakyat Aceh mengira mereka telah mengkhianati Aceh. Namun sambil terus mempelajari taktik Belanda, Teuku Umar merencanakan untuk menggempur Aceh.

Ketika rencanannya telah disetujui Belanda, Teuku Umar dan Cut Nyak Dien bersama dengan pasukan serta senjata lengkap dengan amunisinya pergi berangkat ke Aceh. Namun ternyata tidak pernah kembali ke Belanda. Pengkhianatan ini dikenal dengan Het Verraad van Teukoe Oemar atau pengkhianatan Teuku Umar. Belanda sangat marah, dan mereka melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap Teuku Umar dan Cut Nyak Dien. Sementara itu Belanda dipimpin oleh Jenderal Jakobus Ludovicius. Tetapi, Teuku Umar berhasil menghancurkan pasukan Belanda. Dan Jenderal Jakobus berhasil dibunuh.

Belanda tetap mencari siasat untuk melumpuhkan kekuatan Aceh. Belanda membayar orang untuk memata-matai Teuku Umar. Maka diketahui bahwa Teuku Umar akan menyerang Belanda pada tanggal 11 Februari 1899.

Karena rencananya sudah diketahui, Teuku Umar gugur dalam perang tersebut. Meskipun begitu, Cut Nyak Dien tetap tegar dan terus melancarkan serangan kepada Belanda. Dengan usianya tidak lagi muda, Ia tetap melancarkan serangan ke Belanda. Namun bagaimanapun pihak Belanda didukung dengan kekuatan yang lengkap. Dan pada akhirnya Cut Nyak Dien berhasil tertangkap oleh pihak belanda dengan menyerbu tempatnya di Beutong Le Sageu.


Atas jasanya melawan Belanda, pemerintah Soekarno menganugerahinya Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964 tepatnya tanggal 2 Mei 1964. Gelar pahlawan ini atas pengajuan Gubernur Aceh Ali Hasan. Belanda mengirim Cut Nyak Dien dan diasingkan ke Sumedang - Jawa Barat. Karena faktor usia, Cut Nyak Dien meninggal di Sumedang tanggal 6 November 1908. Namun pada tahun 1959 makamnya baru ditemukan. Di dalam tahanan Cut Nyak Dien dijuluki dengan nama "Ibu Perbu", karena diangap sebagai perempuan yang memiliki pemahaman agama yang mumpuni.



Tugas :

1. Identifikasi bagian orientasi, rangkaian kejadian, komplikasi, dan resolusi dari cerita sejarah di atas! lakukan tugas ini secara berkelompok!
2. Presentasikan hasilnya ke depan kelas!

Komentar

Postingan Populer